Di saat rakyat negeri dan negara ini menderita...
Engkau menerima berita gembira dan rakyat menerima berita duka....
Disaat rakyat mencari sumber rezeki dengan penuh sengsara...Engkau senang-senang mengambil hak mereka...
Apakah engkau lupa sengsara dan derita rakyat jelata...
mereka melakukan apa sahaja dengan kelangsungan hidup di dunia...
Namun engkau hanya senang menerima dengan bermegah-megah di media...
Ahh...sungguh celaka dirimu sedemikian rupa...
tatkala rakyatmu daif dan hidup melata...
Engkau memakai pakaian dihiasi jenama dunia...
tapi rakyatmu hanya memakai pakaian yang tiada jenama..
hanya kelusuhan yang nyata dan tiada harganya..
Apakah ini keangkuhan mu sebagai pemimpin yang dikenali dunia...
Martabatmu kau letakkan setingginya..
rakyatmu kau letakkan sebawahnya....
tiap malam rakyatmu merintih derita..
namun engkau tiap malam dengan hilai tawa...
Ternyata engkau pemimpin yang durjana...
Rakyatmu perit dan lelah mencari harta..
saban bulan saban tahun mereka membayar cukai harta..
namun mereka tidak mengecapi sepenuhnya..
namun engkau mengaut kesemuanya dan memberi sedikit sisa kepada mereka..
Ahh...Sungguh dayus dan jelek tingkah laku mu untuk mereka...
Engkau bukanlah pemimpin yang sehebat mana..
kelak dirimu jua kembali ke sana...
di atas hamparan tanah berbalut kain putih tiada berwarna...
menjadi habuan ulat, cacing dan kala....
tatkala itu tiada hilai tawa dan suka ria...
hanya ada duka dan derita....
Rakyatmu berdoa setiap masa...
dalam keluhan nada sengsara...
kepada Tuhan yang Berkuasa....
agar dibinasakan kezaliman yang ada...
agar mereka dapat hidup dengan bahagia...
dengan hidup tanpa sengsara...
dengan harapan dirimu binasa....
Tiada keagungan dan sanjungan buatmu pemimpin durjana...
tiada kelayakan untukmu di atas dunia...
semoga Tuhan tunjukkan kuasa...
agar engkau di binasa dengan kuasaNYA...
kerana kuasa rakyatmu belum tentu terlaksana...
kerana peraturanya lebih Maha Berkuasa dengan kudratNYA...
Semoga Tuhan mendengar rintihan hambanya...
agar engkau ditenggelamkan dengan keogaan mu di dunia..
tersungkur jatuh tiada berkata sepatah bicara...
Nukilan,
Mohd Suhelmi Azham
22/5/2013
Rabu.
No comments:
Post a Comment